Skip to main content

Gigi Fernanda Fradita

Gigi Sehat Alami dan Herbal..

Siapa sih yang nggak mau memiliki gigi sehat...gigi  merupakan bagian tubuh yang sangat penting dalam suatau proses pencernaan maupun untuk estetika.
ada beberapa hal yang menjadi kebiaasaan kita dan dapat merusak gigi

10 Kebiasaan Yang Salah Ketika Menggosok Gigi



1.Tidak Menggunakan Sikat Gigi yang Tepat
Pemilihan sikat gigi haruslah yang tepat sehingga tidak merusak gigi saat digunakan. dari segi ukuran, ukuran siakt gigi anak-anak dengan orang dewasa berbeda, hal ini terkait dengan ukuran rahang yang kecil pada anak-anak, dan rahang besar untuk orang dewasa. sehingga dengan ukuran sikat gigi yang sesuai dengan ukuran rahang dapat membuat sikat gigi dapat menjangkau ke bagian terujung dari rahan. Gagangnya pun harus nyaman digenggam agar saat menyikat gigi tidak meleset kegusi, sensasinya harus senyaman mungkin, sama halnya saat Anda memegang garpu ketika makan. Semakin nyaman sikat gigi Anda, makin sering Anda akan menggunakannya dengan benar.”

2.Memilih Bulu Sikat yang Salah
  Menurut para dokter gigi di WebMD, jenis bulu sikat tidak terlalu penting dan tak ada pengaruh lebih.     

Tampaknya, yang lebih penting adalah teknik membersihkannya ketimbang bentuk sikatnya. Para dokter gigi ADA menyarankan agar memilih sikat yang lembut, jangan yang kasar atau kaku karena bisa merusak/menyakiti gusi. Carilah bulu sikat yang cukup kaku untuk mengangkat plak, tetapi tidak cukup kuat untuk merusak gigi.

3.Kurang Sering atau Kurang Lama
Menurut ahli kesehatan gigi di WebMD, frekwensi sikat gigi tiga kali dalam sehari adalah yang terbaik. Ketika jarak waktu menyikat gigi terlalu jauh, plak bakteri akan menumpuk, bisa membuat radang gusi dan masalah lain pada mulut. Disarankan untuk menyikat gigi setidaknya 2 menit setiap kali, akan lebih baik lagi jika dilakukan selama 3 menit. Angka waktu tersebut sebenarnya tidak terlalu penting, namun dipatok agar kita bisa mempunyai waktu yang cukup untuk membersihkan permukaan gigi.

4.Menyikat Gigi Terlalu Sering atau Terlalu Keras
Terlalu sering menyikat gigi, misal 4 kali dalam sehari, bisa membuat akar gigi teriritasi dan menyakiti gusi. Menyikat terlalu keras juga bisa merusak enamel (lapisan teratas gigi). Cara terbaik adalah menyikat gigi secara perlahan dan lembut selama 2-3 menit.

5.Tidak Menyikat dengan Cara yang Benar
Buat sudut 45 derajat dari garis gusi dan buat gerakan pendek-pendek saat menyikat. Gerakan menyikat panjang di sepanjang garis gusi bisa menyebabkan abrasi pada gusi. Sikatlah perlahan ke arah atas dan bawah dari gigi, jangan dengan gerakan menyamping pada gigi. Buat gerakan sirkular vertikal, jangan horizontal. Lakukan pada bagian permukaan gigi bagian depan, belakang, atas dan bawah serta pada lidah. intinya menyikat gigi tidak boleh terlalu keras hal ini dapat menyebabkan terkikisnya lapisan gigi dan kerusakan pada gusi.

6.Selalu Memulai Pada tempat yang Sama
Kebanyakan orang akan memulai pada titik yang sama setiap kali akan mulai menyikat gigi. “Mulailah di tempat-tempat yang berbeda supaya Anda tidak menjadi ‘malas’ untuk membersihkan titik yang lainnya. Jika Anda memulai di titik yang sama, Anda cenderung semangat di titik tersebut, kemudian malas membersihkan di titik yang terakhir,” jelas Price.

7.Mengabaikan Bagian Dalam Gigi
Kebanyakan orang ternyata sering kali lupa membersihkan bagian dalam gigi, bagian yang bersentuhan dengan lidah. Plak yang tersembunyi sama pentingnya untuk dibersihkan seperti plak yang terlihat. Titik yang paling sering dilupakan untuk dibersihkan adalah pada bagian dalam gigi depan.

8.Kurang Bersih Membilas
Bakteri bisa tumbuh pada sikat gigi yang lupa dibersihkan. Jika ini terjadi, bakteri tersebut bisa tumbuh dan kembali hinggap pada mulut Anda di sesi penyikatan berikutnya. Bersihkan sikat gigi setelah Anda menggunakannya dan pastikan tak ada yang menyangkut atau pasta gigi yang tersisa.

9.Membiarkan Sikat Gigi dalam Keadaan Basah
Sikat gigi yang basah dan lembab pun akan menjadi tempat favorit bakteri. Tak hanya itu, sikat gigi yang lembab akan merusak bulu sikatnya jika dibiarkan begitu saja. Akan lebih baik jika sikat gigi disimpan tertutup dalam keadaan kering. Biarkan kering, baru tutup dengan tutupnya.

10.Tidak Mengganti Sikat Gigi Cukup Sering
Rekoomendasi ADA untuk mengganti sikat gigi setelah 3-4 bulan pemakaian atau langsung ganti ketika bulu sikatnya terlihat mulai rusak. Ketimbang Anda mematok waktu, perhatikan sikat gigi Anda. Saat ini sudah ada sikat gigi yang bulunya diberikan penanda warna. Saat warna memudar, maka sudah waktunya sikat tersebut diganti. Atau ketika Anda menemukan sudah ada bulu sikat gigi yang rontok, atau fleksibilitasnya mulai berkurang, segera ganti.
Merawat gigi secara dini aakan berpengaruh terhadap kesehatan gigi anak dimasa yang akan datang (gigi permanent)
Cara Merawat Gigi Susu - Beberapa orangtua beranggapan bahwa gigi susu tidak perlu dirawat karena mereka akan tanggal dalam beberapa tahun. Ini adalah pemahaman yang keliru. Gigi susu sangat berperan terhadap perkembangan rahang, otot-otot wajah dan kesehatan gigi permanen. Meskipun gigi susu akan digantikan oleh gigi permanen, hal itu harus terjadi di usia yang tepat. Jika gigi susu hilang terlalu awal, gigi-gigi permanen cenderung tidak diposisikan dengan benar, tumbuh miring atau bahkan terhalang gigi lain. Kerusakan dan penyakit pada gigi susu juga dapat dengan mudah berpindah ke gigi permanen. Sebagian gigi susu masih bertahan sampai usia 10 – 12 tahun sehingga banyak kesempatan untuk menularkan pembusukan ke tetangga baru mereka yang permanen. Jika pembusukan menyebar ke akar, infeksi pada akar gigi susu dapat menyusup ke akar gigi tetap. Oleh karena itu, penting sekali bagi para orangtua untuk memerhatikan kesehatan gigi anak mereka. Baca Juga : Cara Merawat Wajah Yang Berminyak dan Khasiat Air Kelapa Muda Bagi Ibu Hamil
Tips merawat gigi susu

  1. Gigi susu membutuhkan perawatan yang sama dengan gigi permanen. Mereka membutuhkan perhatian dari infeksi atau cedera langsung maupun tidak langsung. Pengobatan cepat dan tepat harus diberikan pada gigi susu yang membusuk atau terluka karena jatuh atau trauma.
  2. Segera setelah gigi susu pertama muncul, Anda harus mulai menyikat gigi anak Anda. Pada awalnya, Anda cukup menggunakan jari atau kapas untuk membersihkan gigi anak. Pada usia sekitar satu tahun, Anda dapat mulai menyikat gigi anak dan kemudian mengawasi dan membimbing anak untuk menyikat gigi. Bimbinglah anak untuk menyikat gigi sampai usia 3-4 tahun atau sampai anak mampu menyikat sendiri dengan baik. Kemudian, Anda cukup mengawasinya.
  3. Pilihlah sikat gigi anak yang baik, yang memiliki bulu bulat dan lembut. Kepala sikat harus kecil agar dapat menjangkau semua sudut. Gagangnya harus cukup tebal namun cocok, nyaman dan aman di tangan anak.
  4. Bilaslah sikat gigi dengan baik dan keringkan di udara setelah selesai pemakaian. Gantilah sikat gigi setiap tiga bulan sekali.
  5. Gunakan pasta gigi khusus anak-anak dengan bahan yang tidak berbahaya bila tertelan. Carilah pasta gigi dengan kandungan flouride maksimum 600 ppm. Mulai usia sekolah, anak-anak dapat beralih ke pasta gigi orang dewasa, dengan kadar fluorida sebesar 0,1% atau 1.000 ppm (maksimum 1.500 ppm). Fluoride sangat penting untuk pembentukan gigi yang sehat.
  6. Gunakan pasta gigi secukupnya saja, hanya sebesar kacang tanah sudah cukup. Jangan termakan pengaruh iklan yang menunjukkan penerapan pasta gigi sampai menutupi semua permukaan sikat gigi. Overdosis flouride pada saat pembentukan gigi dapat mengakibatkan masalah yang disebut fluorosis. Gigi anak menjadi berwarna coklat dengan bintik-bintik putih permanen. Anak-anak di bawah usia enam tahun rentan terhadap masalah ini.

Sumber:Cara Merawat Gigi Susu

Gigi Sehat


Merawat gigi dan gusi dengan baik selain membantu kita tetap sehat juga dapat memelihara hubungan sosial - tidak seorangpun yang ingin berada di antara orang banyak dengan napas tak sedap!. Temukan cara mengatasinya.

Masalah mulut anda

Perawatan mulut yang baik selalu bermula dari sikat gigi yang anda gunakan, namun tetap menjaga agar gusi anda bersih dan sehat dapat membantu anda mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Tahukan anda bahwa secara statistik penyakit jantung lebih erat kaitannya dengan periodontitis daripada kolesterol?

Masalah Gusi

Menurut bukti-bukti ilmiah, termasuk studi ilmiah yang dipelopori oleh Harvard Medical School, orang yang menderita penyakit gusi atau 'periodontitis' mempunyai kemungkinan terkena penyakit jantung koroner 2 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita penyakit tersebut. Ada beberapa perdebatan mengenai apakah periodontitis menjadi penyebab atau efek dari penyakit jantung, namun, satu teori mengatakan bahwa bakteri yang terlibat dalam peradangan gusi dapat masuk ke aliran darah anda dan menempel pada lapisan lemak di dinding arteri koroner anda - ini dapat memperbesar risiko terjadinya penggumpalan darah, stroke dan serangan jantung.

Lakukan dengan benar

Apakah penyakit periodontitis berperan besar menadi salah satu pembunuh terbesar di dunia, jalan terbaik adalah 'gosoklah gigi anda dengan baik dan benar' dan perhatikan garis gusi anda tempat bakteri dapat membuat gigi anda meradang, yang mengarah ke gingivitis dan masalah lain. Berhenti merokok juga lebih baik - perokok memiliki kemungkinan terserang penyakit tersebut enam kali lebih besar dibandingkan dengan bukan perokok.

Pilihlah pasta gigi anda secara tepat

Pasta gigi terkenal Signal menggunakan teknologi canggih untuk memberikan hasil yang diperlukan. Dan rangkaian produk signal di disain untuk memastikan bahwa produk-produk mereka memiliki disain yang berbeda untuk setiap jenis gigi. Di Asia, bahkan tersedia pasta gigi herbal dengan berdasarkan pada pengobatan tradisional dan alami untuk mengatasi masalah kesehatan mulut.



Kejadian karies pada anak-anak dan remaja di negara-negara Eropa yang paling telah menurun selama beberapa tahun. Ini telah dikaitkan terutama untuk penggunaan fluoride, terutama di pasta gigi, dan kebersihan mulut ditingkatkan. Pada periode yang sama diet, termasuk konsumsi gula dan karbohidrat lain tetap konstan. Ketika rongga dikendalikan oleh fluorida dan perawatan gigi yang teratur (di negara-negara Eropa yang paling), konsumsi moderat gula bukan merupakan faktor risiko utama kecuali pada individu dengan risiko tinggi kerusakan atau tidak menggunakan pasta gigi dengan fluoride.
Lebih dari setengah dari anak-anak Eropa antara 5 dan 7 tahun tidak memiliki gigi berlubang pada gigi bayi mereka (susu). Secara umum, mereka berlubang hanya terpengaruh untuk gigi. The “DMF-T indeks” yang mengacu pada jumlah tambalan busuk, jatuh atau digunakan untuk mengukur frekuensi karies gigi. Pada anak-anak Eropa 12 tahun tingkat mulai menurun selama 80-an dan terus menurun selama 90 sampai mencapai tingkat yang direkomendasikan oleh WHO pada tahun 2000. Para DMF-T angka untuk rentang kelompok usia dari 1 di Finlandia dan Belanda, dan 3 di Portugal, meskipun mereka lebih tinggi di beberapa negara Eropa Timur. Di beberapa negara prevalensi karies adalah polarisasi, dengan 80% dari rongga yang ditemukan hanya 20% dari populasi. Untuk kelompok risiko tinggi dianjurkan strategi intervensi spesifik.
Di banyak negara pengurangan karies pada anak-anak sekarang meluas pada remaja dan pemuda. Para orang tua terus gigi mereka lagi. Risiko karies akar, dengan gusi surut juga dapat dikendalikan dengan tindakan pencegahan dijelaskan.
Tips untuk menjaga Kesehatan Gigi
  • Kebersihan mulut yang baik dan penggunaan fluoride sekarang dianggap faktor utama yang bertanggung jawab untuk mencegah kerusakan gigi dan meningkatkan kesehatan mulut yang baik. Tips berikut juga penting untuk menjaga gigi karies bebas
  • Mulai segera merawat gigi, menyikat gigi anak dengan pasta gigi berfluoride saat mereka muncul. Jangan biarkan anak-anak untuk tidur sambil minum dari botol minuman susu, susu formula, jus atau manis. Ini cairan manis yang disimpan di sekitar gigi bayi untuk jangka waktu yang lama dan dapat menghasilkan “bayi botol kerusakan gigi.
  • Menyikat dua kali sehari dengan pasta gigi fluoride dan jika mungkin, membersihkan sela gigi dengan benang atau tusuk gigi sekali sehari. Jangan makan setelah membersihkan gigi pada waktu tidur sebagai aliran saliva berkurang selama tidur.
  • Kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan untuk pemeriksaan dan dokter gigi untuk saran sebelum menggunakan produk estetika (misalnya pemutihan gigi) yang dapat merusak gigi.
  • Jangan makan atau minum terus menerus. Biarkan waktu antara makan kesempatan untuk air liur untuk menetralkan asam dan memperbaiki gigi.
  • Orang yang beresiko tinggi memakai gigi dan erosi harus mengambil tindakan pencegahan khusus, seperti: Penurunan frekuensi dan kontak dengan makanan asam dan minuman.
  • Hindari menyikat gigi langsung setelah mengkonsumsi makanan asam, minuman, buah jeruk dan jus. Hal ini memungkinkan waktu untuk remineralisasi terjadi. Para obat kumur fluorinated dan permen karet bebas gula bisa membantu setelah minum makanan dan minuman asam karena mereka mendorong remineralisasi
  • Gusi tanpa gula adalah “teman” dari gigi dan membantu meningkatkan aliran air liur dan membersihkan sisa makanan mulut.
  • Kesehatan gigi yang baik adalah tanggung jawab individu, masyarakat dan pemerintah meskipun kepentingan relatif mereka bervariasi. Sebagai contoh, di beberapa negara Eropa fluoridasi air tidak diterima belum dalam domain publik dan karenanya tanggung jawab untuk mencegah kerusakan gigi tergantung pada individu.
  • Dokter gigi berperan penting dalam memantau kesehatan gigi dan pengobatan atau pencegahan penyakit. Akses ke perawatan gigi yang baik, termasuk review periodik, sangat penting. Bagi sebagian orang, terutama kelompok sosial ekonomi tertekan, akses ke dokter gigi mungkin terbatas. Kelompok ini tujuan penting dari program pendidikan kesehatan gigi. Sekolah juga memiliki peran penting dalam mendidik anak-anak tentang pentingnya kebersihan mulut yang baik dan diet.
  •  

Comments

Popular posts from this blog

Anatomi gigi

morfologi gigi