Gigi yang membutuhkan restorasi bisa dikarenakan banyak alasan, paling utamanya itu
karena masalah karies. Tindakan operatif berhubungan dengan perawatan atau kontrol terhadap
lesi jaringan keras gigi yaitu email dan dentin, dan hampir semua perawatan tersebut berupa
untuk mengembalikan struktur gigi yang hilang.
1. Karies gigi.
Karies gigi adalah proses penghancuran atau pelunakan dari email maupun dentitn. Proses
penghancuran berlangsung cepat pada dentin daripada email. Proses tersebut berlangsung terus
sampai jaringan dibawahnya.
2. Keausan dan abrasi
Keausan ujung-ujung gigi diakibatkan oleh gesekan antar gigi atau emngunyah makanan yang
kasar. Abrasi bias ditimbulkan akibat pemakaian sikat gigi yang salah sehingga menimbulkan
lekukan pada persambungan antara mahkota dan akar.
3. Fraktur
Berbagai jenis trauma dapat menyebabkan gigi mengalami fraktur, bisa karena benturan atau
patah saat mengigit benda keras. Seringkali fraktur terjadi disebabkan tambalan amalgam yang
pernah dibuat, melemahkan struktur gigi yang tersisa.
4.Gigi yang telah dirawat endodontic
Gigi yang telah dirawat endodonti emngandung cairan 9% lebih sedikit dibanding gigi-gigi yang
utuh pada rongga mulut yang sama. Ini yang mengakibatkan mengapa gigi yang masih vital lebih
resisten dibandung gigi yang non vital yang cenderung rapuh dan mudah mengalami fraktur.
Keadaan pulpa gigi yang non vital biasanya menyebabkan perubahan warna pada gigi
 
3. Membuat retention form
Retention form dibuat pada kavitas dengan tujuan agar tmpatan mempunyai pegangan yang kuat
dan tidak bergeser dari tempatnya bila gigi digunakan mengunyah.
Macam bentuk retensi :
•Frictional wall retention
•Undercut mekanis
•Groove
•Posthole
•Dovetail
Retensi frictional wall disebabkan karena adaya nterlocking dari bahan tupatan. Dari pemikiran
ini dinding kavitas yang kasar akan mempunyai retensi yang lih baik. Perhatikan untuk
pemilihan bahan restorasinya. Undercat mekanisumumnya dibuat pada sudut preparasiKlas
V. Restorasi amalgam pada kavitas yang luas dapat di tambahkan pinuntuk meningkatkan
retensinya.
4. Membuat convinence form
Conveniece form adalaha membentuk kavitas seemikian rupa untuk mempermudah pengerjaan
kavitas dan memasukkan bahan tumpatanke dalam kavitas.Convenience Form diperoleh dengan
cara :
•Memperluas preparasi kavitas
•Pemilihan alat yang dapat memudahkan peerjaan
•Pemasangan separator mekanis untuk retraksi gingival
4
5. Membuang sisa jaringan karies
pembuangan jaringan karies dentin dan debris-debris pada dinding aktivitas. Karies tidak boleh
ditinggalkan di dalam kavitas. Sebab jika teradi kebocoran, bakteri yang tinggal di dalam kavitas
akan aktif dan dapat menimbukan gejala sakit dinding kavitas.
6. Merapikan dan menghaluskan tepi dan dinding karies
Tindakan yang dilakukanuntuk membentuk dinding enamel margin yang halus
dan rata untuk mendapatkan kontak marginal serta adaptasi tumpatan yang
baik.Dindingkavitas dibuat lurus dan rata. Tepi cavosurface dibuat bevel atau sudut 90
0
. Untuk
meratakan dinding kavitas dapat digunakan bur putaran rendah ataudikombinasi dengan hand
cutting instrumen yang tajam contoh pada tumpatan amalgam, dinding kavitas yang agak
kasar dapat menambah retensi. Pada tumpatan tuang sebaiknya dinding kavitas dibuat halus.
7. membersihkan kavitas
Tindakan terakhir dari prinsip preparasi kavitas, yang bertujuan untuk membersihkan kavitas
dari debris. Kavitas dibersihkan dengan air hangat. U n t u k pembersihan yang lebih efektif
dianjurkan penggunaan bahan-bahan kimia seperti H2O2 3% 
 
 

Comments

Popular posts from this blog

Anatomi gigi

morfologi gigi