"Si malakama" dalam Terapi Flour pada Gigi


            Fluor merupakan unsur yang penting dalam pembentukan gigi dan tulang. Fluor adalah mineral yang secara alamiah terdapat di semua sumber air termasuk laut. Fluor tidak pernah ditemukan dalam bentuk bebas di alam, ia bergabung dengan unsur lain membentuk senyawa fluoride.Terapi fluor dalam rongga mulut adalah sebuah mekanisme perlindungan melalui aplikasi fluor dengan cara topikal (pengolesan) atau sistemik (menyeluruh) yang berfungsi mencegah terjadinya lubang gigi (karies). Kebanyakan terapi fluor dalam bentuk pemolesan kepada gigi melalui gel, pernis, pasta gigi/tapal gigi, atau obat kumur. Cara aplikasi sistemik melalui penggunaan suplemen fluor melalui air, garam, tablet, atau obat tetes yang dikonsumsi.
             Namun di balik keuntungan selalu terdapat kerugian untuk segala sesuatu yang bersifat berlebih dalam pengaplikasiannya. sebelum mengkaji kekurangan dalam pengaplikasian flour terherhadap gigi sebaiknya kita telusuri terlebih dahulu sumber flour

Beberapa sumber-sumber fluor antara lain :
1. Fluor di lithosphere
Fluorine merupakan elemen kimia yang bersifat paling elektronegatif karena itu tidak pernah ditemukan di alam dalam bentuk elemen bebas. Fluorine hanya terdapat dalam bentuk ikatan kimiawi, mempunyai urutan elemen ke-17 yang paling sering ditemukan dan merupakan 0,06 - 0,9% dari keseluruhan kulit bumi. Fluor dalam batu dan tanah ditemukan dalam berbagai minum. Seperti : fluor spar, kriolit, apatit, mika, minum hitam (horn black) dan sejumlah “pegmatif” seperti topaz dan tourmalin.
2.Fluor dalam air
Semua air mengandung fluor dalam konsentrasi yang berbeda-beda sebagian besar tersedia untuk manusia berkaitan dengan siklus hidrologis, yang berarti bahwa air berasal dari laut. Air laut mempunyai kandungan fluor yang besar dengan konsentrasi 0,8 – 1,4 mg/liter. Kadar fluor air danau, sungai dan air sumur buatan umumnya dibawah 0,5 mg/liter. Air yang tertahan dalam sedimen selama pengendapannya serta air panas yang berasal dari gunung berapi dan endapan minum epitermal biasanya mempunyai kadar fluor 3-6 mg/liter.
3. Fluor di udara
Fluor di udara berasal dari debu tanah yang mengandung fluor dari limbah gas industri dari pembakaran batu bara domestik dan dari gas yang dikeluarkan dari daerah gunung berapi.

4. Fluor dalam makanan dan minuman
Berbagai evaluasi terhadap makanan pembawa fluor memperlihatkan bahwa fluor dalam makanan menunjukkan konsentrasi yang rendah sebelum  diproses (0,1 – 2,5 mg/kg). Tanaman teh mempunyai konsentrasi fluor berkisar antara 3,2 – 4,00 mg/kg. Sementara seduhannya mengandung fluor  sampai dengan 8,6 mg/liter.
5. Fluor dalam garam
Sejumlah penelitian mengemukakan hasilnya bahwa garam berfluor  mempunyai pengaruh, yang besar dalam menghambat karies, sama dengan fluor dalam air minum bilamana digunakan pada konsentrasi dan pemakaian yang tepat



Dampak Kekurangan Fluor dapat menyebabkan :
1.   Kerusakan gigi yang berlebihan.
2.   Kekurangan fluor ini akan mengakibatkan gigi menjadi rapuh.
3.   Selain gigi menjadi rapuh, bila kekurangan flour ini dapat menyebabkan gigi mudah terserang karies atau gigi gigis (caries dentis).
4.   Terjadi perubahan warna pada gigi anak.
5.   Dapat terjadi penipisan tulang.



Dampak Kelebihan Flour
Tingginya kandungan fluor pada air minum mengakibatkan kerusakan pada gigi. Semua zat bila digunakan tidak semestinya atau berlebihan maka akan menyebabkan masalah atau berbahaya bagi kesehatan. Konsumsi 2 ppm fluor dapat menyebabkan mottled enamel, 5 ppm dapat menyebabkan osteosklerosis, 50 ppm dapat menyebabkan kelainan kalenjar tiroid, 120 ppm dapat menyebabkan retardasi mental, 125 ppm dapat menyebabkan penyakit ginjal, dan 2,5 gram sampai 5 gram dapat menyebabkan dosis akut dan kematian. Kelebihan flour dapat mengakibatkan kelainan tulang dan gigi. Flour dalam tubuh separuhnya akan disimpan dalam tulang dan terus bertambah sesuai umur, kibatnya tulang menjadi mudah patah karena terjadi flourosis pada tulang.


Manfaat pemakaian flour adalah :
  • Fluor merangsang terjadinya remineralisasi (pembentukan kembali zat mineral penyusun email) dalam rongga mulut
  • Fluor memperkokoh susunan email gigi dengan pembentukan fluorapatite, sehingga gigi lebih tahan terhadap invasi bakteri mulut
  • Fluor dapat menghambat pembentukan asam bakteri pada gigi.
Indikasi :
  • Munculnya banyak bintik putih pada gigi
  • Pasien dengan resiko tinggi atau telah mengidap karies yang ganas dan luas
  • Pasien dengan perawatan orthodontik (kawat gigi)
  • Untuk perlindungan gigi anak-anak
  • Untuk gigi sensitif
  • Melindungi permukaan akar
Jenisnya :
  • Fluoridasi air, di Amerika masyarakat yang telah mengkonsumsi air fluoridasi mencapi 2/3 dari jumlah populasi. Tanggungjawab fluoridasi air terletak di pundak pemerintah dan PDAM
  • Pasta gigi, tidak usah dijelaskan ya? Khan dah tahu semuanya?
  • Obat kumur, dimana obat kumur yang digunakan harus mengandung sodium fluoride. Tetapi untuk pasien dengan kasus karies parah, kumur-kumur manual tanpa pengawasan dokter gigi kurang efektif
  • Penggunaan gel atau foam dengan bantuan tapal gigi. Dimana gigi diselimuti dengan pelapis berbentuk tapal kuda mengikuti lengkung gigi yang sebelumnya telah diulasi dengan gel atau foam fluoride. Terapi ini paling cocok untuk mencegah atau melakukan pengobatan kepada pasien dengan karies yang ganas.
  • Pernis, aplikasinya mirip sikat gigi tapi tidak terlalu berbusa, rasanya tidak mencolok(karena tidak mengandung mint),
  • Diet suplemen, seperi pil, kablet atau obat tetes. Digunakan khususnya untuk anak-anak yang tidak mendapat air yang mengandung fluor

 

Comments

  1. membaca artikel anda, menarik sekali ... tambah lagi pengetahuan saya tentang kesehatan gigi.
    cara mencegah sakit gigi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Anatomi gigi

morfologi gigi